Nkri

Surat Pengesahan LMR-RI. Penetepan Menteri Kehakiman RI No.J.A.5/105/54 Tgl.12 November 1954.Berita Negara No.105 Lembaran Negara No.90 Berdiri sejak Tahun 1931

Senin, 05 Mei 2014

"PENTAGON" Memihak Prabowo


MayJend (Purn) Daryoto, SH Ketua Dewan Pembina LMR-RI (photo kiri) dan Agustinus Kilikily, SH Ketua Umum LMR-RI (photo kanan)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
LMR-RI Jakarta "Saya tidak punya hubungan khusus dengan Prabowo. Dan sampai saat ini saya belum melakukan komunikasi dengan beliau menyangkut pemilihan presiden", kata MayJend (Purn) Daryoto, SH Ketua Dewan Pembina LMR-RI yang mendapat kesempatan menyampaikan pandangan setelah Agustimus Kilikily, SH. "Namun bila diminta membandingkan kedua figur calon presiden yang sudah hampir pasti mencalonkan diri, tentu saja saya lebih berpihak pada Prabowo", katanya sembari menyampaikan argument keberpihakannya. Sebagai sesama lulusan Akademi Militer, kita memang punya solidaritas yang cukup kental. Seperti pada Pilpres yang lalu, saya juga mendukung Susilo Bambang Yudhoyono. Namun saya berani sampaikan, keberpihakan saya yang lalu tidak pernah saya manfaatkan untuk kepentingan pribadi, dan mudah - mudahan kali ini juga keberpihakan pada Prabowo tidak berorientasi pada kepentingan pribadi", katanya melanjutkan.
Menurut Purnawirawan MayJend yang lama mengabdi di Corps Polisi Militer ini, bangsa ini masih membutuhkan pemimpin yang tegas dan punya nasionalisme tinggi. Dan itu ada dalam diri Prabowo. "Uang..?, dia punya cukup. Rasanya kalau akan menjadi koruptor itu sudah jauh dari diri Prabowo. Prabowo adalah orang yang keras dan tegas dalam menjalankan tugas dan kewajiban. Kalau sekarang dia mengeluarkan statemen akan memberantas korupsi untuk menyelamatkan kehidupan bangsa ini, saya yakin dia akan konsekuen dan konsisten melaksanakannya". Katanya lebih jauh.
Purnawirawan Perwira Tinggi yang senang berkelakar ini mengatakan, teman temannya dari "Pentagon" yang disebutnya sebagai singkatan dari Pensiunan Tanpa Nggon yakni para perwira tinggi yang tidak memiliki jabatan lagi juga memiliki sikap yang sama. Cenderung memilih Prabowo tanpa pamrih pribadi kecuali demi kepentingan bangsa. "Mudah - mudahan pengalaman kami yang sudah tua - tua inilah yang menghasilkan pemikiran dalam keberpihakan terhadap Prabowo Subianto dan tentunya ini sebagai lanjutan pengabdian yang masih bisa kami berikan kepada bangsa ini", katanya antara lain.
Ditengah - tengah uraiannya MayJend (Purn) Daryoto, SH menyampaikan analisanya, bahwa tuntutan dari reformasi sebenarnya adalah terutama menghilangkan KKN. Namun nyatanya tujuan utama ini malah terabaikan dengan terlihatnya fakta korupsi bukannya berkurang malah semakin merajalela. Dia juga mengungkapkan sinyalmennya bahwa amandemen UUD 1945 ini dikhawatirkan berorientasi pada kepentingan pihak asing. Dengan menyebut sebagai informasi OFF THE RECORD, untuk mengandemen UUD 1945 ada pihak asing yang menggelontorkan uang dalam jumlah yang cukup besar.
Kondisi ini diakuinya sebagai sangat memprihatinkan, sehingga kalau bangsa ini dipimpin oleh tokoh yang tidak punya nasionalisme tapi hanya berorientasi pada sikap pragmatisme, kedepan bangsa ini akan semakin terpuruk. (RMS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar