Pada masa kemerdekaan, peran LMR-RI dalam membina dan
membentuk karakter para tuna karya, pengangguran dan mantan para narapidana
cukup berhasil dan berjalan dengan baik. Hal ini sangat sesuai dengan konsep”Reclasseering”
yang sudah diperkenalkan sejak zaman klonial Belanda. Memulihkan,
mengembalikan, meluruskan, dan membina adalah merupakan bagian dari tugas pokok
MISSI
RECLASSEERING.
Beberapa contoh yang telah dilakukan oleh Lembaga Missi
Reclasseering Republik Indonesia (LMR-RI) pada masa setelah kemerdekaan adalah
penyerahan keadulatan oleh Belanda ditahun 1950. Banyak sekali narapidana dan
tawanan perang yang berkeliaran tanpa pekerjaan setelah dibantu Badan Reclasseering untuk bebas. Mereka
kemudian dibantu untuk mendapatkan pekerjaan dan disalurkan ke
Perusahaan-perusahaan, seperti ke perkebunan bekas-bekas ONDENEMING yang telah ditinggalkan oleh Belanda atau yang
telah ditinggalkan oleh pemilik asal. Selain itu mereka yang tidak disalurkan
dipekerjakan sambil dibina (bekerja sambil berlatih) dengan mendirikan
sentra-sentra usaha kekaryaan, seperti :
Ø
Mendirikan usaha bengkel-bengkel / usaha membuat
perahu layar di pantai Pasuruan, Probolinggo, Basuki dan Banyu wangi.
Ø
Mendirikan perbengkelan Sepeda, bengkel motor /
mobil, service arloji, servis radio, pangkas rambut, menjahit / konveksi,
tambal ban / vulkanisir, warung-warung kopi, dan lain-lain.
Ø
Mengusahakan dan mencari sarang burung wallet.
Ø
Pertukangan kayu / Mebel, pembangunan perumahan,
dan lain-lain sebagainya.
Ø
Melakukan survey ke Gunung-gunung, di
pantai-pantai untuk meneliti adanya bahan tambang, minyak bumi, dan lain-lain.
Ø
Melakukan usaha ekspor / impor dan kegiatan
pemborongan lainnya melalui JAMUS NEGRI.
Ø
Melakukan impor mobil bermacam-macam merek unit
untuk dijadikan taksi sebanyak 400 unit, stock tahun 1959/1960, dimasukan ke
Indonesia diakhir tahun 1961. Hasil usaha impor mobil ini sebagiannya di
pergunakan untuk menampung gelandangan dan anak yatim piatu untuk ditempatkan
diluar kota Jakarta sehubungan dengan kedatangan tamu-tamu Negara asing yang
akan berkunjung ke Indonesia.
Setelah pergantian Rezim dari Orde Lama ke Orde baru,
kegiatan bidang Usaha Ekonomi dan Bisnis menjadi hilang sejalan dengan pudarnya
peran LMR-RI di Negara ini. Hal ini disebabkan karena sikap Independen dari
LMR-RI di Negara ini. Hal ini disebabkan karena sikap Independen dari LMR-RI
yang tidak mau berkompromi dengan Penguasa Negara (Pemerintah berkuasa) saat
itu. Kondisi ini berlangsung sampai dengan peralihan rezim Orde baru ke Orde
Reformasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar